Rabu, 16 Maret 2011

Kecelakaan PLTN di Jepang

sumber

Dampak Gempa dan Tsunami 11-3-2011 di Jepang

Terhadap PLTN Fukushima Daiichi Unit 1

Riwayat Kejadian (file excel)

Gempa dengan kekuatan 9 skala Richter yang diikuti oleh Tsunami pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011 telah memporak-porandakan negara Jepang. Gempa terjadi pada pukul 14:46 (waktu setempat) dan kemudian menimbulkan Tsunami setinggi hingga sepuluh meter yang melanda pantai pesisir timur Jepang satu jam kemudian. Sebagian besar daerah pantai timur Jepang mendapat dampak langsung dari tsunami. Gambar 1 berikut ini menunjukkan area daerah yang terkena dampak tersebut.

Gambar 1: Daerah yang terkena dampak gempa bumi Jepang 11-3-2011


Minggu, 21 November 2010

Merapi....

19 november, meski masih status awas, abumu di ring km 20, persis di garis 20 km, alhamdulillah telah jauh berkurang karena berkali-kali diguyur hujan. Waktu itu hujan kerikil di rumahku disertai hujan abu tebal. Kakak iparku malam itu mengutamakan anaknya yang masih jalan 2 tahun agar tidak kena hujan kerikil dan abu, maka ibunya memutuskan untuk tetap tinggal di rumah. Meski suara bergemuruh bagai guntur yang tak diakhiri dengan gelegar besar, tapi gemuruh berkepanjangan Merapi itu membuat hati miris, takut, kecil, dan apa gerangan yang akan terjadi tersimpan besar di benak dan hati saudaraku.

Simbokku yang tinggal di ujung jauh dengan kisaran jarak 60 - 70 km ke arah tenggara, mendengar "gembluduk" suara merapi itu. Dari jam 3 hingga jam 5 pagi. Mereka was-was karena bersamaan dengan itu muncul isu, berita yang tidak jelas bahwa akan terjadi gempa besar pada 8,8 SR antara 8 - 12 november 2010. Malam itu adikku yang di bandung menyampaikan berita itu, lalu segera saya tengok web bmkg. Oh... sudah ada pernyataan resmi dari BMKG bahwa jelas itu hanya orang yang ingin menambah risaunya warga, saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Kemudian aku sms ke teman2 di kampung ku. Sebanyak mungkin... gempa masih belum ada ilmunya utk meramalkan kapan dan jam berapa akan terjadi....., ikuti Mbah ROno saja. Dan kemudian saya gembira karena Mbah Rono yang berorientasi ilmu dan teknologi "mengalahkan" Mbah Marijan yang lebih condong dipahami seolah mistis...

Gusti... aku ingat lagunya ebit... masih ada saja yang justru menambah beban saudara kita yang sudah menahan beban itu.....

Saudaraku relawan.. banyak yang dengan perjuangan membantu suadara kita yang tertimpa musibah.....

Kemarin aku lihat ada sebagian relawan telah kembali dengan naik kereta pagi yg menuju jakarta.

Merapi sudah mulai menurun aktivitasnya...meski masih status awas.

Merapi.. sulit untuk menceritakan lengkap dalam halaman yang pendek ini. Hanya kata-kata ini biarkan pembaca merangkai sendiri:

- korban
- kesuburan yang dijanjikan
- material yang dibutuhkan dan yang mematikan dan membanjiri
- ujian
- ada keluhuran
- tapi ada juga maksiat... terutama berita terkait di detik.com hari ini...
- bantuan yang besar tapi perlu dipikirkan grand disain jangka panjang (UGM, dan perguruan tinggi di jateng-DIY)
- dan lain-lain.

Allah.... beri kemampuan hambamu untuk merangkai kata-kata yang sulit dirangkai di atas menjadi pemahaman yang indah di bawah ridhomu...

salam

Senin, 18 Oktober 2010

Ilmuwan Dari 10 Negara Bertemu di Serpong

Antara - Sabtu, 16 Oktober

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 60 pakar ilmu material dari 10 negara akan
bertemu dan bertukar pengalaman dalam "International Conference Materials
Science and Technology (ICMST) 2010" yang digelar di Puspiptek, Serpong,
Banten, pada 19-21 Oktober 2010.

"Di zaman teknologi maju ini, kehidupan tak bisa lagi lepas dari ilmu
material. Handphone sampai kendaraan sangat tegantung dari kemajuan ilmu
material. Kami akan membicarakan berbagai kemajuan dalam ilmu material
dalam pertemuan ini," kata Kepala Bidang Bahan Industri Nuklir Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Dr. Evvy Kartini di Serpong, Banten, Jumat.

Pakar dari 10 negara tersebut antara lain penemu material penyimpan
hidrogen Prof Craig M Jensen dari USA, Prof Dr Masatoshi Arai dari Jepang,
Dr Robert Robinson dari Australia, Prof BVR Chowdari dari Singapura, serta
ilmuwan lainnya dari Jerman, Belanda, India, Thailand, Malaysia, dan
Vietnam.

Sedangkan dari dalam negeri juga akan hadir 150 pakar dan ilmuwan yang
akan berbicara terkait ilmu material serta para akademisi yang berasal
lebih dari 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Peserta yang akan hadir merupakan ilmuwan di bidang material, fisika,
teknik kimia, metalurgi, serta memiliki spesialisasi nanoteknologi,
struktur material, desain material, polimer, karet, tekstil, biosensor,
dan lain-lain.

"Kita sering tak sadar bahwa barang-barang yang kita pakai yang semakin
lama semakin kecil, ringan dan banyak keunggulan itu merupakan hasil dari
temuan-temuan ilmu material, kita bisa lihat handphone kita dengan
baterainya yang makin tipis, ringan, dan tahan lama," kata Ketua Panitia
hajatan tersebut.

Ilmuwan penemu penghantar listrik berbahan gelas dengan teknik hamburan
netron itu menyayangkan, masyarakat Indonesia masih dalam taraf menjadi
konsumen, tanpa tahu teknologi apa saja yang ada dalam barang-barang yang
dipakainya.

Pertemuan ini, lanjut dia, sangat penting untuk bertukar pengalaman
tentang berbagai temuan mutakhir di dunia di bidang teknologi material dan
tempat para ilmuwan Indonesia memublikasikan karyanya ke dunia
internasional.

Ia mengatakan, pertemuan ini rutin digelar sejak 1996 yang disebut
Pertemuan Ilmiah IPTEK Bahan (PIIB) dan diselenggarakan dua tahun sekali.
Ini adalah pertemuan ke tujuh yang digelar dan ditingkatkan ke taraf
internasional dengan mengundang para pakar dari luar negeri.

Evvy mengemukakan dibutuhkannya diplomasi sains untuk menggelar suatu
pertemuan ilmiah besar dengan keterbatasan biaya.

"Para profesor tersebut bersedia datang untuk menyalurkan ilmunya dengan
biaya transportasi dan akomodasi sendiri atau dari lembaganya. Saya sangat
senang mereka mau menerima undangan kami," kata pakar nuklir yang namanya
sering beredar di sejumlah jurnal internasional itu.