Kamis, 04 Maret 2010

from republika

Menkeu: Biarkan Sejarah yang Menilai

yogi ardhi
yogi ardhi
MENKEU SRI MULYANI

JAKARTA--Menanggapi hasil keputusan DPR yang menyatakan bailout bermasalah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku akan mempelajarinya terlebih dahulu.

Meski demikian, menurut Sri Mulyani apa yang dilakukannya dalam setiap proses adalah bagian dari menjalankan undang-undang dan telah berpegang dengan kebenaran karenanya bisa dipertanggung jawabkan. Oleb sebab itu biarkan sejarah yang menilai posisi kebijakan tersebut.

"Yang diutamakan dalam seluruh proses ini adalah kebenaran, dan saya secara profesional, dan pribadi maupun di dalam jabatan selalu mencoba untuk mengedepankan kebenaran itu dan saya bertanggungjawab penuh kepada kebenaran," ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati, usai Rapat Paripurna Pengesahan Pertanggunjawaban APBN-P di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/3).

Tindakannya menjalankan undang-undang negara, kata Sri Mulyani, adalah bagian untuk melindungi masyarakat, dalam hal menjaga perekonomian terhadap berbagai gejolak atau kemungkinan krisis yang dapat terjadi.

Menurut Sri Mulyani kebenaran yang diutamakan adalah kebenaran esensial, berdasarkan kewenangan yang dimiliki. Tentu hal ini berbeda dengan kebenaran berdasarkan pilihan politik maupun karena adanya kekuasaan. "Namun pada saatnya sejarah musti bisa akan menilai posisi dari kebijakan itu," ucap Sri Mulyani.

Seperti telah disebutkan kemarin, ungkap Sri Mulyani, proses hukum memang seharusnya dan selayaknya dilakukan terhadap siapapun yang dianggap melanggar peraturan perundaag-undangan dan merugikan negara.

"Oleh karena itu kita hormati seluruh keismpulan yang diambil kemarin dan tolong saya tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Bapak presiden dan pemerintah secara keseluruhan akan menyampaikan sikap terhadap hasil tersebut." terang Sri Mulyani.

Ketika diminta soal usulan penonaktifan terhadap dirinya, Menkeu enggan berkomentar lebih banyak. Mantan petinggi IMF mengatakan dirinya tidak akan bersikap spontan terhadap berbagia keputusan maupun pandangan. "Saya tidak bereaksi lebih lanjut, mohon dipahami. Saya tidak akan melakukan reaksi spontan terhadap pandangan tersebut," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan ini terbuka, setelah selesai tulis komentar mohon mencantumkan nama dengan memilih Select Profile: Name/Url... lalu isi kotak Name dengan nama Anda, abaikan kotak URL bila belum punya.